Oleh: Deni Kurniawan As'ari, S.Pd
Selanjutnya pada 1991, Madrasah Tsanawiyah Negeri Karanganyar Filial
di Pahonjean meningkat statusnya menjadi mandiri—-berubah menjadi
Madrasah Tsanawiyah Negeri Majenang, Kabupaten Cilacap. Perubahan ini
berdasarkan SK. Nomor : 137 Tahun 1991. Adapun Kepala pertamanya, Drs.
H. Bunyamin kemudian berturut-turut digantikan oleh Drs. Khujirno, Hj.
Ngadiyah B.A. dan Drs. Muslimin Winoto, M.Pd.I. Tercatat sampai tahun
2010 MTs Negeri Majenang telah mengalami 5 (lima) kali pergantian pucuk
pimpinan. Semenjak Pebruari 2010, yang menjadi nakhodanya yaitu H. Moch. Makhrus, S.Pd., M.Pd. yang sebelumnya menjabat kamad MTs Negeri Karangpucung.
Admin Weblog MTs Negeri Majenang
MTs Negeri Majenang
terus berbenah. Di tengah persaingan sekira 15 SMP/MTs negeri dan swasta
yang berada di Kecamatan Majenang. Madrasah yang berdiri megah di
tepi jalur jalan antarprovinsi yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah
dengan Jawa Barat jalur Selatan itu terlihat anggun. Warna cat hijau
muda yang dikelilingi pesawahan yang sedang menguning menambah nuansa
beda. Aliran sungai yang terletak di depan madrasah semakin menambah
kesan sejuk. Masyarakat pedesaan di sekitar madrasah yang sebagian
besar bermata pencahariaan petani semakin mengokohkan bahwa alam
pedesaan begitu kental dan terasa. Tanahnya cukup subur dan cocok untuk
lahan pertanian.
Letak yang strategis dan dukungan masyarakat setempat yang optimal itulah barangkali yang membuat madrasah ini semakin hari terus berkembang. Sarana dan prasarananya terus diupayakan untuk dilengkapi. Begitu pun SDM—guru dan karyawan mendapat perhatian penuh dari pimpinan untuk ditingkatkan profesionalitas dan kompetensinya.
Cikal Bakal
MTs ini pada mulanya berawal dari sebuah Pesantren yang bernama Darutsawab. Tidak lama kemudian berdirilah lembaga pendidikan formal yang bernama Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Geblogan yang berada di Geblogan, Pahonjean. Pesantren itu dipimpin KH. Rosidin dan dibantu kedua putranya yang bernama Kyai Imam Bulqin dan Kyai Imam Thobroni.
MTs ini pada mulanya berawal dari sebuah Pesantren yang bernama Darutsawab. Tidak lama kemudian berdirilah lembaga pendidikan formal yang bernama Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Geblogan yang berada di Geblogan, Pahonjean. Pesantren itu dipimpin KH. Rosidin dan dibantu kedua putranya yang bernama Kyai Imam Bulqin dan Kyai Imam Thobroni.
Berdasarkan catatan sejarah, tahun 1971, nama ma’arif berubah menjadi DARWATA—-Darul Tarbiyah Watta’lim
dan yang menjadi pimpinan yaitu Kyai Imam Thobroni. Konon, saat itu
siswanya masih sedikit sekali karena memang tidak semua santri mau
belajar di lembaga pendidikan formal. Namun seiring perjalan waktu, step by step siswa MTs Darwata semakin banyak, terutama seiring dengan kebutuhan akan ijazah yang sifatnya formal.
Sembilan tahun kemudian, tepatnya 1980, MTs Darwata Geblogan
bermetamorfosis menjadi MTs Negeri Karanganyar Filial di Pahonjean
dengan SK dari Dirjen Binbaga Islam Nomor : KEP/E-II/1980 tanggal 22
September 1980. Saat itu yang menjadi pimpinan Bapak Chujjirna BA.
Siswanya terbilang lumayan menembus angka 500. Pada tahun 1982 Chujjirna
BA. digantikan oleh Drs. Bunyamin.